Monday, November 22, 2010

Linda Lovelace, siapa dirimu ?

Rasa penasaranku mulai membuncah membaca nama yang tertera di sebuah artikel yang pagi ini aku terjemahkan. Linda Lovelace.. Aku belum pernah mendengar nama tersebut. Tapi itulah nama karakter yang gagal diperankan oleh Lindsay Lohan dalam sebuah film berjudul Inferno yang disutradarai Matthew Wilder.

Artikel dari situs gosip ternama itu tidak menerangkan siapa Linda Lovelace.
Aku mencoba menemukannya dari sumber lain. Ooups, disebutkan ia salah seorang porn star yang pertama kali membintangi film-film kategori X di awal 70-an dengan format yang berbeda.

Jadi, porn industry Amerika menemukan sesuatu yang baru pada film yang dibintangi Linda Lovelace. Hmmm, rasa penasaran membawaku untuk membaca lebih lanjut, apa sih yang istimewa dari film yang berhasil digulirkan Linda menjadi box office kala itu, Deep Throat.

Membaca kisah pembuatan Deep Throat sepintas, dibukukan jumlah penonton yang fantastis dan respon yang luar biasa atas peluncuran film tersebut. Linda melakukan adegan fellatio yang pada saat itu jarang atau belum terekspos menjadi adegan sebuah film X. Dan menurut keterangan, tidak semua orang sanggup melakukan adegan seperti yang dilakukan Linda, kecuali bila ia mempunyai deep throat....

Aku masih sanggup tersenyum tipis saat membaca promo tersebut. Film keluaran 1972 itu benar-benar fenomenal pada masanya.

Yang kembali mengusik perhatianku adalah siapa Linda Lovelace sebenarnya.
Akhir-akhir ini, entah mengapa aku sangat penasaran membaca tentang kehidupan pribadi para porn star yang dikabarkan mayoritas bernasib naas, meninggal dengan sebab-sebab tak wajar. Bila bukan overdosis obat-obatan, kecelakaan mobil, tak sedikit pula yang menjadi korban pembunuhan. Jadi, aku memutuskan akan membaca kisah hidup mereka satu persatu. Dan akan kumulai dengan mengenal Linda Lovelace

Linda pernah menerbitkan sebuah biografi berjudul Ordeal. Ia menuturkan awal perjalanan hidupnya sebagai seorang pelajar di sekolah Roma Katolik. Ia sempat dijuluki Miss Holy Holy karena setiap kencannya sangat terjaga dan sopan. Sama sekali tidak ada tanda-tanda satu hari nanti ia akan menjadi salah satu porn star paling menghebohkan di AS.

Ordeal adalah biografi ketiga Linda yang berisi kecamannya terhadap industri pornografi yang selama ini menjadi dunianya. Ia didorong oleh beberapa tokoh feminis untuk menjadi ikon kampanye anti pornografi dengan membeber kisah kekerasan yang melatarbelakangi karirnya di industri pornografi.

Kesulitan keuangan pula yang mendorong Linda memproduksi Ordeal. Tapi menurut pengakuan Linda di kemudian hari, ia merasa dimanfaatkan oleh para feminis tersebut. Karena mereka tidak memberikan kompensasi yang sesuai seperti yang Linda harapkan. Nama Linda hanya dikutip disana-sini dalam berbagai publikasi yang mereka terbitkan, tetapi sama sekali tidak memberikan keuntungan secara finansial untuk Linda.

Yang memuakkan, ternyata Linda menjalani karir perdananya bukan dengan sukarela.Tapi dibawah ancaman suaminya yang sadis dan manipulatif, Chuck Traynor. Linda menuturkan ia melakukan semua adegan dalam Deep Throat dibawah todongan senjata. Suaminya sendiri yang mengarahkan M16 ke kepala Linda selama pengambilan gambar berlangsung.

Perasaanku kontan berkabut. Aku tidak menyangka Linda ternyata harus mengalami kekejaman dibalik ke'bintang'an-nya yang hingar bingar. Bahkan sebelum Deep Throat dibuat, Linda pernah dipaksa melakukan adegan bestiality dalam sebuah film berjudul Dogarama pada 1971.

Saking terhina dan malu, Linda tidak mau mengakui pernah terlibat dalam pembuatan film tersebut.
Sampai rekaman film tersebut tersebar luas di masyarakat dan membuat Linda tak mampu lagi menampik pernah membintanginya.

Protes Linda akan kekejaman dibalik proses menjadi 'bintang' dan ketidakmampuannya lari dari situasi tersebut dituangkan dalam kalimat yang ditulisnya saat menandatangani Ordeal untuk salah seorang penggemarnya.....'you should read my book Ordeal, in it you will learn, I was not a star or actress, but rather an unwilling victim of degradation. I find it difficult when people say they admire my film' - Linda

Singkat, namun pedih dan putus asa.


Dua biografi Linda sebelumnya, Inside Linda Lovelace (1974) dan The Intimate Diary of Linda Lovelace (1974) sebaliknya justru mengkampanyekan industri pornografi itu sendiri.

Linda menuturkan, ia sama sekali tidak merasakan uang hasil jerih payahnya membintangi Deep Throat sebesar 1.250 dolar AS. Suaminya mengambil semua uang itu. Satu lagi yang membuat aku makin tercekat gelisah adalah pernyataan Linda yang berikut:. "Bila anda menyaksikan film Deep Throat, maka yang  anda saksikan adalah perkosaan yang saya alami. Dan pada seluruh proses pengambilan gambar, kepala saya ditodong senjata".

Wikipedia menyebutkan, dalam film Deep Throat, bekas-bekas memar masih tampak di betis Linda. Walaupun banyak kesaksian yang berlawanan dengan kisah Linda banyak pula yang merasa yakin bahwa apa yang Linda tuturkan memang benar-benar terjadi

Linda Boreman, yang lebih dikenal dengan Linda Lovelace akhirnya meninggal pada 22 April 2002
Ia mengalami kecelakaan mobil pada 3 April 2002 dan sempat dirawat dengan pemasangan alat-alat bantu nafas dan pacu jantung. Akhirnya alat-alat tersebut dilepas disaksikan oleh mantan suami kedua Linda dan dua orang anaknya.

Aku tidak sanggup berkomentar. Dibalik keingintahuanku akan siapa Linda. Aku tidak menyangka akan mendapati kisah sedemikian tragis. Entah apakah ia pernah menemukan kedamaian sebelum ia akhirnya harus pergi.

comfy nest, Nov 22, 2010 (02.49 a.m.)




2 comments:

  1. Yvonne.. Tulisan yang bagus. Aku belum pernah nonton Deep Throat, tapi aku bayangkan bahwa bolehjadi semua bentuk industri, termasuk industri musik dan film, senantiasa melibatkan kekerasan, dengan gradasinya masing2, dari derajat paling ringan hingga yang paling berat, seperti yg dialami Linda Lovelace. Industri di bawah asuhan agama neo-liberal memang senantiasa membutuhkan alat pemaksa. Dalam industri film, apalagi pornografi, aku kira alat pemaksa tidak terhindarkan...

    ReplyDelete
  2. Thx Mas. Aku jadi menunda membaca kisah-kisah para porn star lainnya. Masih muak dan miris...Aku percaya dibalik industri-industri lain banyak korban yang senasib dengan Linda...*sigh...

    ReplyDelete